Di era digital saat ini, perkembangan cryptocurrency, khususnya Bitcoin, menjadi salah satu topik yang hangat diperbincangkan. Banyak orang mulai memahami pentingnya investasi dalam aset digital ini, namun masih ada banyak yang belum mengerti sepenuhnya tentang apa itu Bitcoin dan bagaimana cara kerjanya. Memahami aspek-aspek penting seperti jumlah Bitcoin yang ditambang dan masa depan dari aset digital ini menjadi krusial bagi para investor.
Saat Bitcoin pertama kali diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009, banyak yang meragukannya. Namun, dengan waktu, Bitcoin telah menunjukkan diri sebagai pelopor dalam dunia mata uang digital. Kini, banyak yang penasaran tentang jumlah Bitcoin yang masih dapat ditambang dan faktor-faktor yang memengaruhi distribusinya.
Jumlah Bitcoin yang Telah Ditambang dan Sisa Pasokan yang Tersedia
Saat ini, sekitar 19,6 juta Bitcoin telah ditambang, yang berkontribusi terhadap 93,3% dari total pasokan yang tersedia. Mendalami lebih dalam, kita menemukan bahwa hanya 1,4 juta Bitcoin yang tersisa untuk ditambang, dan sisa koin ini akan diperoleh dengan sangat lambat. Proses ini diatur oleh peristiwa yang dikenal sebagai halving, yang berdampak pada laju distribusi Bitcoin.
Halving terjadi setiap 210.000 blok yang ditambang, atau sekitar setiap empat tahun sekali, di mana jumlah Bitcoin yang diperoleh penambang dari setiap blok akan berkurang setengahnya. Akibatnya, sejak awal diluncurkan, lebih dari 87% Bitcoin sudah ditambang pada tahun 2020, menunjukkan betapa pentingnya memahami mekanisme permintaan dan pasokan dalam berinvestasi di Bitcoin.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Bitcoin di Pasar
Selain proses halving, faktor lain yang berkontribusi terhadap ketersediaan Bitcoin adalah perilaku para pemilik Bitcoin itu sendiri. Banyak Bitcoin yang telah ditambang tidak lagi beredar di pasar, dikarenakan hilangnya akses ke dompet digital, atau pemilik yang memilih untuk tidak menjualnya. Studi menunjukkan bahwa antara 3,0 juta hingga 3,8 juta Bitcoin diperkirakan hilang selamanya.
Dari faktor-faktor ini, sangat jelas bahwa ketersediaan Bitcoin di pasar mungkin jauh lebih rendah daripada angka total yang ditetapkan. Hal ini memberikan gambaran yang lebih mendalam bagi para investor dalam mengambil keputusan, serta meningkatkan ketertarikan terhadap Bitcoin sebagai instrumen investasi jangka panjang.