Desa Hargobinangun, sebuah kawasan yang kaya akan sumber daya alam, kini tengah menjadi sorotan berkat tiga potensi besar yang sedang dikembangkan. Potensi tersebut mencakup kekayaan alam, sektor pariwisata yang terus berkembang, dan agrikultur yang semakin solid. Dengan pendekatan kolaboratif berbasis komunitas, ketiga aspek ini berupaya dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian desa.
Sejak akhir tahun 2020, pemerintah desa mengambil langkah signifikan dengan melakukan pemetaan potensi yang ada. Salah satu inisiatif utama adalah pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Merapi Sejahtera yang berfungsi sebagai tulang punggung perekonomian setempat. BUMDesa ini mengelola dua unit usaha yang menjadi andalan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi desa.
Pengembangan Pariwisata dan Usaha Desa
BUMDesa Merapi Sejahtera memiliki dua unit usaha utama yang berfokus pada pengembangan pariwisata dan kenyamanan pengunjung. Pertama, ada Wisata Desa Kampoeng Mahoni, yang menawarkan beragam aktivitas menarik seperti restoran, camping ground, serta petualangan jeep dan ATV. Selain itu, terdapat pula fasilitas outbond dan paintball yang menjadi daya tarik tambahan. Kedua adalah Hargo Park Central, yang mengelola layanan parkir wisata di area Merapi Park, Oxygen Park, dan Kampoeng Mahoni.
Menurut Amin, kepala desa, pariwisata menjadi core business karena dampaknya yang cepat dirasakan oleh masyarakat. “Dampak dari sektor pariwisata sangat terasa. Namun, kami juga terus mengembangkan sektor pendukung seperti pertanian dan pengelolaan sampah untuk menciptakan keseimbangan,” ujarnya. Inisiatif semacam ini tidak hanya meningkatkan kunjungan, tetapi juga merangsang pertumbuhan UMKM lokal yang berkontribusi pada pendapatan desa.
Strategi Kemandirian Ekonomi Melalui Klasterisasi UMKM
Dalam upaya memperkuat ekonomi masyarakat, pemerintah desa menerapkan strategi klasterisasi untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Selama ini, masyarakat cenderung bergerak sendiri-sendiri. Maka, kami membentuk klaster dan memberikan pelatihan demi mendukung gerakan ekonomi kolektif,” tambah Amin. Dengan pendekatan ini, pelaku usaha mendapatkan lebih banyak peluang untuk berkembang dan saling mendukung antar sesama.
Dampak dari inisiatif klasterisasi sangat nyata. Masyarakat kini dapat merasakan langsung manfaat dari geliat ekonomi yang terbangun, baik melalui sektor pariwisata maupun hasil pertanian. Dengan pendapatan asli kelurahan yang meningkat, dana tersebut kembali disalurkan untuk kepentingan masyarakat, menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan.