www.wartafakta.id – Pasar saham Indonesia menunjukkan performa yang menggembirakan dalam periode terbaru ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor baru dengan menembus angka 7.500 pada perdagangan tanggal 24 Juli 2025.
Kenaikan ini didorong oleh tingginya minat beli dari investor asing, yang memberikan dorongan positif bagi pasar. Dengan data dari Bursa Efek Indonesia, IHSG tercatat naik 0,83% pada hari itu, mencapai level 7.530, dengan level tertinggi dan terendah masing-masing di 7.568,22 dan 7.478,36.
Capaiannya tidak hanya terlihat pada level indeks saja, tetapi juga pada total kapitalisasi pasar yang melampaui Rp 13.485 triliun. Volume perdagangan saham hari itu mencapai 25,63 miliar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp 16,40 triliun.
Frekuensi perdagangan yang tercatat juga cukup signifikan, dengan mencapai 1,63 juta kali transaksi. Meski demikian, beberapa sektor saham mengalami penurunan, menciptakan dinamika yang lebih kompleks di pasar.
Mengamati Sektor Saham yang Berbagai Arah
Meski IHSG mencetak rekor, mayoritas sektor saham mengalami penurunan. Sektor energi, misalnya, mengalami penurunan terbesar dengan persentase mencapai 0,75%.
Sektor consumer non-siklikal juga ikut mengalami penyusutan sebesar 0,11%. Di sisi lain, sektor saham consumer siklikal dan sektor kesehatan menyusut masing-masing sebesar 0,37% dan 0,70%.
Selain itu, sektor properti menyusut sebesar 0,63%, sementara sektor teknologi juga tidak luput dari kondisi serupa dengan penurunan 0,64%. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih oleh para pelaku pasar terhadap sektor-sektor tersebut.
Investor Asing Mendorong Pergerakan Pasar
Minat investor asing tampaknya berperan besar dalam gerakan pasar saat ini. Dalam data terbaru, investor asing membeli saham senilai Rp 176,76 miliar. Namun, secara keseluruhan, sepanjang tahun 2025, terdapat penjualan saham oleh investor asing senilai Rp 59,40 triliun.
Pada perdagangan yang berlangsung, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi pilihan utama, dengan total pembelian mencapai Rp 304,65 miliar. Ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap kinerja bank tersebut.
Selain itu, saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga menarik minat dengan pembelian masing-masing sebesar Rp 121,13 miliar dan Rp 101,12 miliar. Hal ini mencerminkan dinamika yang aktif dalam perdagangan di pasar modal.
Menilai Prospek Jangka Pendek dan Panjang
Prospek pasar saham Indonesia ke depan tetap menjadi perhatian banyak investor. Analisis terhadap pergerakan IHSG menunjukkan potensi pertumbuhan yang cukup menjanjikan, meskipun dihadapkan pada tantangan dari sektor-sektor yang mengalami penurunan.
Pada jangka pendek, fluktuasi ini mungkin memberikan peluang bagi investor untuk masuk ke saham dengan valuasi yang lebih menarik. Namun, pada jangka panjang, kestabilan makroekonomi dan regulasi akan menjadi penentu utama bagi pertumbuhan pasar.
Penting untuk terus memantau perkembangan sektor-sektor yang berpotensi mempengaruhi kinerja IHSG. Investor disarankan untuk tetap hati-hati dan melakukan analisis yang mendalam sebelum membuat keputusan investasi.