Penelitian dari Cornell University menguak sebuah rahasia sederhana namun efektif dalam menghindari mata perih saat memotong bawang. Banyak orang mungkin terfokus pada penggunaan kacamata atau mencoba cara-cara lain seperti merendam bawang dalam air. Namun, hasil penelitian mengindikasikan bahwa fokus utama seharusnya ada pada dua faktor utama: ketajaman pisau dan kecepatan saat memotong.
Bawang mengandung senyawa sulfur yang dilepaskan ke udara saat diiris. Senyawa ini bereaksi dengan kelembapan di mata dan memicu rasa perih. Dengan menggunakan pisau yang tajam, Anda dapat mengiris bawang dengan lebih cepat dan tepat. Hal ini memungkinkan mengurangi waktu paparan pada senyawa berbahaya tersebut, sehingga mengurangi kemungkinan mata Anda terkena iritasi.
Kecepatan tangan saat memotong juga memainkan peran penting. Semakin cepat Anda dapat menyelesaikan pemotongan, semakin sedikit senyawa yang akan terbentuk dan menguap ke udara. Ini menjelaskan mengapa koki profesional sering kali tampak lebih nyaman saat memotong bawang dibandingkan dengan mereka yang tidak berpengalaman.
Sebuah pisau yang tumpul cenderung merobek sel-sel bawang, menjadikan lebih banyak senyawa sulfur yang terlepas ke udara. Oleh karena itu, menjaga ketajaman alat memasak Anda tidak hanya penting untuk hasil masakan yang lebih baik, tetapi juga untuk kenyamanan selama proses memasak.
Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana cara memastikan bahwa pisau Anda tetap tajam? Salah satu metode termudah adalah dengan rutin mengasah pisau menggunakan alat pengasah terjangkau. Memastikan bahwa pisau Anda dalam kondisi baik tidak hanya mempermudah pemotongan tapi juga memiliki manfaat kesehatan dengan menghindari paparan senyawa iritan.
Selain itu, teknik memegang bawang juga berpengaruh. Memotong bawang dengan teknik yang benar, di mana bawang tidak terlalu tertekan dan bagian yang diiris tidak terlalu banyak terpapar udara, merupakan cara yang bisa membantu mengurangi iritasi pada mata. Cobalah untuk mengiris bagian atas dan bawah terlebih dahulu sebelum memotong bagian tengah, sehingga permukaan yang terpapar senyawa sulfur lebih sedikit.
Hal lain yang perlu dicatat adalah penggunaan air dingin saat mencucinya setelah dipotong. Meskipun ini bukan solusi utama, beberapa koki menemukan bahwa mencuci bawang di bawah air dingin dapat membantu mengurangi jumlah senyawa berbahaya yang terpapar saat dipotong. Namun, cara ini tidak selamanya efektif jika proses pemotongan dilakukan dengan pisau yang tidak tajam atau lambat.
Walaupun metode yang dibongkar oleh ilmuwan ini sederhana, dampaknya sangat besar. Dengan menerapkan teknik-teknik ini, Anda tidak hanya melindungi mata Anda, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kenyamanan saat memasak. Teknik memotong yang baik bisa menjadi pembeda yang besar di dapur Anda, memungkinkan Anda untuk lebih menikmati proses memasak.
Penting untuk diingat bahwa memasak seharusnya menjadi aktivitas yang menyenangkan. Saat Anda dapat mengurangi gangguan, seperti mata perih akibat bawang, maka fokus dan kenyamanan Anda dalam memasak pun akan meningkat. Jika Anda berinvestasi pada pisau yang baik dan melatih teknik mengiris yang benar, Anda akan mengalami betapa menyenangkannya menciptakan masakan yang lezat tanpa harus terganggu oleh hal-hal kecil.
Jadi, sebelum Anda mulai menyiapkan hidangan dengan bawang, ingatlah untuk memastikan alat memasak Anda tajam dan latihlah teknik Anda agar menjadi lebih efektif. Dengan cara ini, memasak bukan hanya soal hasil akhir yang lezat, tetapi juga pengalaman yang jauh lebih menyenangkan tanpa gangguan yang tidak diinginkan.