Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa yang mengesankan dengan berhasil menembus angka 7.100 pada perdagangan hari Jumat, (16/5/2025). Kenaikan ini didorong oleh lonjakan minat investasi di sektor saham infrastruktur yang menjadi sorotan utama para investor.
Menurut data yang diperoleh, IHSG pada hari tersebut ditutup dengan peningkatan sebesar 0,94% dan mencapai nilai 7.106,52. Indeks LQ45 juga terpantau mengalami penguatan yang signifikan, melonjak 1,22% hingga menyentuh angka 806,15. Cenderung positif, sebagian besar indeks saham acuan lainnya menunjukkan kinerja yang baik, mengalami pertumbuhan.
Dalam perdagangan yang berlangsung di hari Jumat ini, IHSG mencapai level tertingginya di 7.106,52 dan level terendahnya di 7.009,84. Data mencatat bahwa sebanyak 325 saham mengalami kenaikan, sementara 291 saham menunjukkan penurunan, dan 193 saham tidak mengalami perubahan. Volume perdagangan juga tergolong aktif dengan frekuensi mencapai 1.313.502 saham serta total transaksi harian sebesar Rp 15 triliun, di mana volume saham yang diperdagangkan mencapai 25,8 miliar saham. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terpantau berada di angka 16.435.
Siang itu, aktivitas beli oleh investor asing kembali mencuat dengan total pembelian mencapai Rp 528,29 miliar. Meskipun menjadi pekan yang positif, total penjualan saham oleh investor asing sepanjang tahun ini mencapai Rp 48,79 triliun, menunjukkan bahwa daya tarik pasar masih perlu dipertahankan.
Menganalisis sektor-sektor yang berkontribusi terhadap penguatan IHSG, terlihat mayoritas sektor saham menunjukkan pergerakan positif. Sektor infrastruktur menjadi pemimpin dengan kenaikan 2,44% yang merupakan penguatan tertinggi. Diikuti oleh sektor basic yang naik 1,86%, dan sektor energi yang juga mengalami kenaikan 1,22%. Sektor industri mencatat penambahan 0,29%, sektor konsumer non-siklikal menguat 0,50%, sektor kesehatan naik 0,85%, dan sektor keuangan bertambah tipis sebesar 0,07%.
Di sisi lain, beberapa sektor mengalami kerugian, termasuk sektor siklikal yang turun 0,52%, sektor properti yang merosot 0,53%, sektor teknologi yang menurun 0,35%, serta sektor transportasi yang terpangkas 0,16%. Penurunan pada sektor-sektor ini menunjukkan dinamika beragam yang terjadi di pasar.
Pada penutupan perdagangan, saham ADRO menunjukkan kenaikan yang signifikan dengan melonjak 12,27% dan berada di posisi Rp 2.150 per saham. Saham ini dibuka dengan kenaikan 30 poin ke posisi Rp 1.945, dan sempat mencapai level tertinggi Rp 2.200 serta level terendah Rp 1.920. Salah satu catatan penting adalah total frekuensi perdagangan yang mencapai 50.657 kali dengan volume perdagangan 2.879.804 saham, serta total nilai transaksi yang mencapai Rp 597,3 miliar.
Selain itu, saham STRK juga mengalami kenaikan yang cukup baik, dengan pertumbuhan 6,15% hingga mencapai Rp 69. Saham STRK dibuka sedikit lebih tinggi ke posisi Rp 66, dan mencatatkan level tertinggi di Rp 75 serta level terendah di Rp 61. Frekuensi perdagangan untuk saham ini juga terbilang aktif dengan total 13.862, serta volume perdagangan sebesar 5.338.705, dengan nilai transaksi mencapai Rp 36,6 miliar.