Jakarta – Lyon Investments, yang dikendalikan oleh keluarga Widjaja, baru saja mengajukan kenaikan harga penawaran untuk memperoleh saham Sinarmas Land sebesar 21 persen. Langkah ini diambil setelah banyak kritik dari pemegang saham minoritas, yang menilai tawaran awal tersebut terlalu rendah.
Menurut laporan dari sumber terpercaya, harga penawaran terbaru yang diumumkan pada 10 Mei menilai nilai Sinarmas Land yang memiliki sejumlah gedung perkantoran utama di Jakarta, termasuk Sinarmas MSIG Tower, mencapai sekitar 1,6 miliar dolar Singapura (setara dengan USD 1,2 miliar). Dengan kurs dolar Singapura terhadap rupiah yang berada di kisaran 12.729, maka angka ini setara dengan Rp 20,36 triliun.
Sinarmas Land mengonfirmasi bahwa Lyon Investments telah menaikkan harga penawaran mereka menjadi 0,375 dolar Singapura per saham, dari harga penawaran awal yang sebesar 0,31 dolar Singapura di akhir Maret. Selain itu, tanggal penutupan penawaran juga diperpanjang hingga 29 Mei, memberikan waktu lebih bagi pemegang saham untuk mempertimbangkan tawaran tersebut.
Sebelum kenaikan harga penawaran ini, Lyon Investments telah berhasil memperoleh hampir 24% dari saham yang beredar di Sinarmas Land, sehingga total kepemilikan mereka mencapai sekitar 94%. Namun, setelah mendapat kritik dari Securities Investors Association (Singapura) yang mewakili pemegang saham minoritas, Lyon Investments memutuskan untuk meningkatkan harga penawaran demi menjaga kepercayaan investor.
Presiden SIAS, David Gerald, menyatakan pada 5 Mei bahwa banyak pemegang saham merasa tidak puas dengan tawaran tunai sukarela yang diajukan. Ia mengungkapkan bahwa harga tersebut dianggap terlalu rendah dan eksploitatif. Sementara itu, perhitungan yang dilakukan oleh Gerald menunjukkan bahwa Sinarmas Land memiliki nilai aset bersih sebesar 0,85 dolar Singapura per saham per akhir Desember 2024. Dengan demikian, penawaran awal yang diajukan oleh Lyon Investments dengan diskon sebesar 64% dinilai sangat tidak menguntungkan bagi pemegang saham.
Kenaikan penawaran ini bukan hanya sekadar strategi bisnis, tetapi juga merupakan respons terhadap tekanan dari para investor yang berupaya untuk mendapatkan penilaian yang lebih adil terhadap investasi mereka. Langkah yang diambil oleh Lyon Investments menunjukkan pentingnya transparansi dan komunikasi yang baik dengan para pemangku kepentingan dalam dunia investasi.
Situasi ini menunjukkan dinamika yang terjadi di pasar saham, di mana keputusan investasi selalu melibatkan risiko dan harus diambil dengan hati-hati. Dalam konteks ini, Lyon Investments harus memikirkan langkah selanjutnya agar proses akuisisi dapat berjalan mulus serta mendapat dukungan dari para pemegang saham.
Dengan begitu, prospek Sinarmas Land ke depan pun akan lebih menjanjikan, serta menciptakan kepercayaan yang lebih besar kepada para pemegang saham. Perubahan ini juga menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar harus memperhatikan masukan dari investor, terutama dalam hal penilaian nilai perusahaan.
Kita nantikan bagaimana perkembangan selanjutnya dalam kasus ini dan bagaimana reaksi para investor terhadap penawaran yang baru saja diajukan. Tentu, keputusan yang diambil oleh pemegang saham akan sangat menentukan nasib perusahaan ke depan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.