Menganalisis prospek investasi di pasar saham merupakan tantangan sekaligus peluang bagi para investor. Beberapa perusahaan menciptakan momentum positif meskipun dalam situasi pasar yang berfluktuasi. Berikut adalah rekomendasi teknikal dari nama-nama terkemuka yang dapat membantu Anda dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) – Spec Buy
Menunjukkan pergerakan terkoreksi sebesar 0,95% dengan harga saham berada di 2.080, AUTO menghadapi tekanan jual. Meskipun demikian, analis memperkirakan bahwa saham ini masih belum kehilangan kekuatan. “Dengan kondisi yang ada, selama harga dapat bertahan di atas level 2.040 sebagai stoploss, posisi AUTO saat ini bisa diartikan sebagai bagian awal dari gelombang (iii) dari gelombang [c],” papar Herditya, seorang analis terkemuka.
Spec Buy untuk AUTO direkomendasikan pada kisaran harga 2.060-2.080 dengan target harga mencapai 2.170 dan 2.310. Untuk stoploss, disarankan berada di bawah 2.040.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) – Buy on Weakness
BMRI juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan kenaikan sebesar 5,45% mencapai 5.325. Dominasi volume pembelian memberikan sinyal positif untuk saham ini. Herditya menegaskan bahwa BMRI saat ini berada pada awal gelombang [c] dari gelombang A, yang menunjukkan peluang penguatan lebih lanjut.
Rekomendasi Buy on Weakness untuk BMRI berada di rentang harga 5.125-5.275. Target harga diharapkan mencapai 5.500 dan 5.750, dengan stoploss di bawah level 4.980.
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) – Buy on Weakness
Saham SMGR terpaksa terkoreksi ke level 2.520, namun ini disertai dengan munculnya tekanan jual. “Kami perkirakan, selama SMGR dapat bertahan di atas level 2.400 sebagai stoploss, maka posisi ini dapat diinterpretasikan sebagai bagian awal dari gelombang (iii) dari gelombang [a],” ungkap Herditya kembali.
Rekomendasi untuk membeli pada kondisi koreksi ini berada pada kisaran harga 2.470-2.510. Target harga diantisipasi antara 2.720 dan 2.900, sementara level stoploss ditetapkan di bawah 2.400.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) – Spec Buy
Saham UNVR juga menunjukkan tren kenaikan, meski kecil, dengan penguatan 0,28% di angka 1.790. Volume pembelian yang masih dominan menunjukkan potensi pertumbuhan. “Selama UNVR dapat tetap di atas level 1.750 sebagai stoploss, saham ini diduga berada dalam fase gelombang [v] dari gelombang C,” jelas Herditya.
Spec Buy disarankan untuk UNVR dalam rentang 1.765-1.790, dengan target harga di angka 1.900 dan 2.000. Level stoploss yang disarankan adalah di bawah 1.750.
Melalui rekomendasi di atas, investor diharapkan dapat meraih keuntungan dari dinamika pasar yang terjadi. Dengan analisis yang tepat dan strategi yang bijaksana, setiap peluang dapat dikonversikan menjadi hasil investasi yang menguntungkan.