Pendidikan menjadi salah satu unsur vital dalam membangun masa depan suatu bangsa, terutama di wilayah yang terdampak konflik berkepanjangan seperti Palestina. Di tengah kesulitan yang ada, sebuah inisiatif telah dipersiapkan untuk mendirikan sekolah baru di Khan Younis, Gaza Selatan. Ini adalah langkah nyata untuk memberikan harapan dan pendidikan yang layak bagi anak-anak yang selama ini terlibat dalam situasi sulit.
Sekolah yang akan dibangun tersebut direncanakan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan, seperti ruang belajar yang nyaman, meja dan kursi, genset untuk menjamin pasokan listrik, serta peralatan belajar yang memadai. Tidak hanya itu, honor untuk para guru dan relawan juga menjadi bagian dari perencanaan, menunjukkan komitmen untuk memberikan pengajaran berkualitas dan berkelanjutan.
Materi pengajaran di sekolah ini akan mencakup pelajaran Al-Qur’an dan tahfizh, seni, bahasa Inggris, serta kelas keterampilan lainnya. Dengan jadwal kelas yang diatur menjadi sesi pagi dan siang, diharapkan dapat memaksimalkan keterlibatan siswa dan memberikan pengalaman belajar yang lebih baik. Tim pengajar terdiri dari guru lokal berpengalaman, psikolog anak, serta relawan yang peduli terhadap pendidikan di Palestina. Kehadiran mereka sangat penting, karena mereka tidak hanya membawa pengetahuan tetapi juga kepekaan untuk menghadapi kebutuhan emosional anak-anak dalam lingkungan yang sulit.
Pemilihan lokasi pembangunan sekolah di Khan Younis bukan tanpa alasan. Daerah ini merupakan salah satu yang paling parah terdampak oleh serangan militer, di mana infrastruktur pendidikan rusak dan anak-anak kehilangan akses terhadap pendidikan yang layak. Dengan hadirnya sekolah ini, diharapkan dapat mengembalikan harapan bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang telah mereka impikan.
Menariknya, dalam proses penggalangan dana untuk pembangunan sekolah, diadakan lelang amal yang menampilkan lima karya seni hasil karya siswa. Lelang tersebut menawarkan harga yang bervariasi, mulai dari Rp25 juta hingga Rp50 juta, sebagai sumbangsih untuk proyek yang sangat berarti ini. Selain karya seni, ada pula lelang untuk barang-barang eksklusif yang disumbangkan oleh berbagai pihak. Ini merupakan bentuk partisipasi aktif dari masyarakat untuk mendukung pendidikan anak-anak Gaza.
Agitasi donasi juga dilaksanakan melalui pembuatan video dan aksi panggung, menambah semangat kampanye ini. Salah satu penampil yang berpartisipasi dalam acara amal tersebut adalah Fathin Sidqia Lubis, seorang penyanyi muda berbakat dari Indonesia. Ia mengungkapkan kebahagiaan dan kehormatan bisa terlibat dalam acara ini. “Bisa tampil di acara amal untuk Palestina seperti ini adalah kehormatan dan tanggung jawab bagi saya. Musik memang tak bisa menghapus luka mereka, tapi semoga bisa menjadi pengingat dan penggerak hati kita semua untuk terus peduli anak-anak di Gaza,” ungkap Fathin dengan penuh semangat.
Melalui segala upaya dan kolaborasi ini, harapan untuk pendidikan yang lebih baik di Palestina bukanlah sekadar impian. Ini adalah langkah nyata untuk menghadirkan perubahan, membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda yang berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan dukungan dan partisipasi dari semua pihak agar bisa terwujud dengan penuh kasih sayang.