www.wartafakta.id –
Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, CEO Meta, Mark Zuckerberg, baru-baru ini menyatakan bahwa era media sosial sebagaimana kita kenal kini telah berakhir. Pernyataan tersebut disampaikan di hadapan pengadilan dalam persidangan antimonopoli yang dikaitkan dengan FTC (Komisi Perdagangan Federal AS). Ini menciptakan banyak pertanyaan mengenai masa depan platform sosial yang sebelumnya berjaya itu.
Menurut Zuckerberg, kita saat ini bisa menyaksikan transformasi signifikan dalam cara pengguna berinteraksi dengan platform seperti Facebook dan Instagram. Ia menegaskan bahwa Meta telah mengalami perubahan fundamental dari sekadar media sosial menjadi platform yang lebih luas, berfungsi sebagai tempat penelusuran dan hiburan.
Berdasarkan penjelasannya, algoritma yang memperkuat pengalaman pengguna di Meta kini lebih cenderung menyodorkan konten dari kreator dan akun yang tidak dikenal oleh para penggunanya, berbeda dengan sebelumnya yang menekankan pada interaksi sosial dengan teman dan keluarga. Hal ini menciptakan perubahan paradigma dalam cara pengguna mengkonsumsi informasi di platform tersebut.
Zuckerberg menjelaskan bahwa saat ini pengguna Facebook hanya berinteraksi dengan sekitar 20 persen konten dari kenalan mereka, sementara di Instagram, angka tersebut bahkan lebih rendah, yaitu hanya 10 persen. Ini mencerminkan bahwa pengguna kini lebih tertarik untuk menjelajahi konten terkait minat pribadi dan hiburan, alih-alih terikat pada relasi sosial tradisional.
Pernyataan Mark ini jelas berupaya menjawab berbagai tudingan dari FTC yang menilai bahwa Meta telah menguasai pasar platform sosial dengan mengakuisisi Instagram dan WhatsApp. Dengan mengubah fokus dari relasi sosial ke penyajian konten yang lebih beragam, Meta berusaha membangun posisi baru di tengah lanskap digital yang terus berubah. Hal ini menunjukkan bahwa pasar media sosial kini sedang memasuki babak baru, di mana pengalaman individu lebih bersifat personal dan berdasarkan preferensi masing-masing.
Transformasi ini juga merefleksikan bagaimana konsumen menggunakan platform digital hari ini. Masyarakat modern cenderung mencari hiburan dan informasi yang relevan dengan kehidupan mereka, bukan sekadar berinteraksi dengan orang-orang terdekat. Di sini, Meta berupaya menjadi penghubung antara pengguna dan berbagai sumber konten yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Dengan begitu, Zuckerberg sedang berusaha mengubah narasi dan menjadikan Meta sebagai platform yang lebih inklusif dan beragam. Perubahan ini tidak hanya akan mempengaruhi cara pengguna berinteraksi, tetapi juga bagaimana bisnis dan kreator konten dapat menjangkau audiens mereka di dunia digital.
Sebagai penutup, pergeseran yang disampaikan oleh Zuckerberg ini menandakan bahwa kita tengah berada dalam era baru, di mana pengalaman media sosial bukan lagi hanya sekadar berbagi, tetapi menjelajahi dan menemukan konten baru yang sesuai dengan minat dan preferensi individu. Dengan kata lain, Media sosial sedang bergerak ke arah pengalaman yang lebih kaya dan tidak terbatas pada pola interaksi tradisional.